Selamat
ulang tahun, Sayang. Genap 22 tahun usia kamu hari ini. Maaf di pergantian
menuju ulang tahun aku tidak ada disampingmu. Tidak memberimu kejutan di malam
hari. Tidak membawakan kamu kue tart dengan lilin-lilin menyala diatasnya.
Tidak menyanyakin lagu 'selamat ulang tahun'. Tidak meniup lilin-lilin menyala
sampai padam setelah kamu mengucap doa dalam hati. Aku
tahu aku tidak seromantis itu.
Aku hanya bisa
memberimu ucapan doa dalam tulisan berserta harapan-harapan kebaikan untuk kamu,
untuk hubungan kita.
Aku tahu ini
aneh. Maafkan aku.
Doaku
sederhana. Sesederhana hadiah yang akan aku berikan ke kamu.
Semoga dengan
bertambahnya usia membuat kamu menjadi pribadi yang lebih baik lagi. Sehat dan
bahagia selalu.
Terima kasih
kamu sudah menjadi pacar yang baik buat aku selama satu tahun kurang lebih ini. Yang
selalu berusaha menjadi yang terbaik buat aku, buat hubungan kita. Yang sudah
berkorban banyak hal buat aku, buat hubungan kita. Mungkin aku belum bisa
menjadi pacar yang baik buat kamu, tapi terima kasih karena kamu selalu mau
menerima aku apa adanya. Dengan semua kekuranganku, keegoisan ku, kelemahanku.
Terima kasih kamu selalu ada buat aku, melengkapi aku.
Mungkin terlalu
berlebihan, tapi aku benar-benar beruntung memiliki kamu.
Kamu yang tidak
hanya menjadi pacar, tapi juga sahabat buatku. Yang selalu memberitahu tanpa
pernah mengkritik bila aku melakukan kesalahan.
Kamu selalu
bisa menjadi tempat paling nyaman tiap kali aku memeluk kamu. Berada di samping
kamu, aku merasa cukup.
Karena bersama kamu, aku
selalu merasa bahagia.
Aku selalu
mendoakan apapun yang menurut kamu baik dan yang menjadi kebaikan buat kamu
serta hidup kamu.
Makin sayang sama
aku, yah, Sayang.
Sekali lagi,
Selamat ulang tahun!
Aku sayang kamu.